BIologi Sel dan Molekuler
STRUKTUR MOZAIK DINDING SEL
OLEH :
SYAHRIANI
8136174029
Kelas
Bio DikB 2
PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup merupakan struktur kompleks dari kehidupan. ada yang uni
seluler (bersel satu) dan juga ada multiseluler (bersel banyak) pada tumbuhan
ataupun hewan. Sel
merupakan unit terkecil atau unit dasar makhluk hidup baik secara stuktural
maupun fungsional. Hal ini berarti bahwa secara structural, sel merupakan
penyusun makhluk hidup, baik mahkluk bersel satu maupun bersel banyak. Selain
itu, setiap sel melakukan aktivitas kehidupan. untuk menjaga kelangsungan aktivitasny,
setiap selmempunyai struktur dan fungsi yang jelas. Sebuah sel mempunyai tiga
bagian utama yaitu membrane sel (selaput plasma), sitoplasma, dan
organel-organel sel. Sementara itu, nucleus atau inti sel merupakan organel
terbesar. Sel memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.bentuk sel biasanya
sesuai dengan fungsinya. Ukuran sel pada umumnya sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Mempelajari dan mengetahui
tentang sel serta struktur bagian-bagian didalamnya dapat mendorong kita agar
lebih mencintai diri kita, karena sel merupakan unit fundamental
terkecil penyusun tubuh kita. Sel
tersusun dari bagian inti yaitu membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.
Pada kesempatan ini penulis lebih memfokuskan pada stuktur mosaic membrane sel
sebagai isi dari makalah .
Untuk lebih mudah memahami struktur membrane sel maka bisa diamati dengan
model masaik cair atau model mosaic fluida yaitu sebuah metode yang dikemukakan
oleh S.Jonatan Singer dan Garth Nicholson pada tahun 1972. Model mosaic fluida menggambarkan membran plasma sel hewan. Membran plasma yang mengelilingi sel-sel memiliki dua lapisan (bilayer) fosfolipid (lemak dengan
fosfor yang terpasang), yang pada suhu tubuh bentuknya seperti minyak nabati (cairan). Struktur membran plasma mendukung pepatah lama, “Minyak dan air tidak akan bercampur.”
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk merampungkan tugas Biologi Sel dan Molekuler selain itu sebagai bahan pembelajaran untuk saya dan pembacanya kelak
dalam menambah informasi dan memperkaya wawasan kita mengenai struktur
mosaik membrane sel.
C.Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah komponen penyusun menbran sel?
2.
Bagaiman strukur mosaic membrane sel ?
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Membran sel atau biasa disebut juga dengan membran plasma merupakan
lapisan paling luar dari sel yang bertugas melindungi sel secara keseluruhan
dari interaksi dengan lingkungan luar, menjaga segala aktivitas yang terjadi di
dalam sel, dan menyeleksi transportasi makanan dari luar ke dalam sel.
A. Struktur
Membran Sel
Struktur membran sel
terdiri dari gabungan senyawa lemak (lipid) dengan senyawa protein yang disebut
dengan lipoprotein. Jika diamati senyawa kimia lipoprotein yang
merupakan penyusun dari membran sel juga terdiri dari beberapa bagian lagi
yaitu protein, lipid, dan protein trilaminer layer. Sedangkan
molekul-molekul penyusun struktur membran sel akan membentuk lapisan fosfolipid
rangkap atau lapisan ganda fosfolipid yang dikenal dengan istilah fosfolifid
bilayer. Lapisan fosfolifid pada struktur membran sel ini mengandung
protein-protein membran, yaitu protein integral yang terbenam dan protein
periferi yang menempel.
Struktur
membran sel sangat unik, fosfolipid misalnya memiliki dua bagian yaitu
bagian kepala yang terbentuk dari senyawa fosfat dan bagian ekor yang terbentuk
dari senyawa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Fosfat dan asam lemak
memiliki sifat yang berbeda jika fosfat bersifat hidrofilik (larut
dalam air) maka asam lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) (Anonim,D.2013.)
Menurut teori
overton kedua sifat fosfolipid penyusun fosfolipid yang berbeda tersebut
menyebabkan struktur membran sel bersifat selektif permeabel atau semi
permeabel sehingga membran sel hanya bsia dilewati oleh molekul-molekul
tertentu saja. Oleh sebab itu sesuai dengan tulisan diatas salah satu dari
fungsi membran sel adalah menyelenggaran transportasi zat antara sel dan lingkungan
luar.
B.Singer & Nicholson (1972)/ Model
Mozaik Fluida
Model mosaik fluida yang disusun
berdasarkan hukum-hukum termodinamika untuk menjelaskan struktur membran sel.
Model mosaic fluida yang dikembangkan pada tahun 1972 oleh Singer dan Nicolson memperkenalkan
ide baru tentang penyebaran lipid dan protein pada membran, karena itu mereka
merevolusi ilmu pengetahuan (berpikir ilmiah) tentang struktur membran. Model
ini memecahkan dasar baru dengan dalil (sasaran) yang meyakinkan bahwa protein
terpancang secara langsung pada membran bilayer. Matriks phospholipid terdiri
atas dua lapisan, dan didalamnya terdapat dua tipe protein, ialah protein
perifer yang dapat bereaksi dan dapat larut pada air (polar), dan protein
integral yang sukar berikatan dan sukar larut air (nonpolar)
. Singer dan E.Nicolson (1972)
menyampaikan teori tentang membrane sel yang berstruktur lipoprotein
yang merupakan gabungan antara lemak dan protein , membran sel mengandung
kira-kira 50% lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel itu
berupa fosfolipid dan kolesterol. Struktur Fosfolipid memiliki bentuk tidak
simetris dan berukuran panjang. Struktur yang disampaikan Singer dan Nicholson
ini kemudian dikenal dengan Teori membran mosaik cair.
Dijelaskan bahwa
membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan
masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid. Matriks membrane yang
terdiri atas dua lapisan lipida dan protein globular itu tidak berkesinambungan
dan saling menyesuaikan menurut susunan yang teratur atau tidak
teratur. Gugusan polarnya terletak pada permukaan membrane yang kontak
dengan cairan intra atau ekstraseluler, sedangkan gugusan nonpolarnya menghadap
ke arah dalam. Pori-pori yang tampak pada sumbu utama protein globuler
tebalnya ± 85.Model “mosaik cair” konsisten tentang aksistensi dari chanel ion
khusus dan reseptor-reseptor di dalam dan di sepanjang membrane-membran
permukaan.
Dalam gambar
yang disampaikan Nicholson dan Singer protein dibedakan menjadi 2 sebagai
berikut.
- Protein Ekstrinsik (Perifer)
- Protein Intrinsik (Integral )
Protein ekstrinsik
bergabung dengan permukaan luar membrane. Protein Intrinsik (Integral) Protein
ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik
bergabung dengan membran dalam.Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat
berikatan dengan molekul protein yang bersifat hidrofilik sehingga disebut
dengan glikoprotein.Adapun karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang
bersifat hirofilik disebut dengan glikopolid.Sifat dari membran sel ini
adalah semi permiabel artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat
tertentu yang terlarut di dalamnya melalui struktur protein yang hidrofilik dan
Selektif permeable yang hanya bisa dilalui zat tertentu saja yang terlarutkan
dalam fosfolipid yang hidrofobik.
B.
Fungsi
Membran Sel
Membran plasma mempunyai fungsi, sifat, struktur,
dan sistem transport yang sangat penting bagi proses hidup suatu sel.Fungsi
membran plasma yaitu untuk
- membungkus sel, membatasi perluasan sel, sebagai filter yang sangat selektif
- merupakan alat untuk transport aktif, mengontrol masuknya nutrien dan keluarnya hasil metabolisme
- menjaga perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
- serta sebagai sensor untuk sinyal-sinyal yang terdapat di luar sel.
Membran plasma sangat
penting unuk menjaga kehidupan sel. Fungsi membran sel anatara lain melindungi
isi sel, yaitu membrane sel befungsi mempertahankan isi sel; mengatur
lalulintas molekul-molekul, membran plasma bersifat selektif permeabel artinya
ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membrane dan ada pula yang tidak.
Molekul-molekul tersebut berguna untuk mempertahankan kehidupan sel; sebagai
reseptor rangsangan dari luar sel, rangsangan itu berupa zat-zat kimia seperti
hormon,racun,rangsangan listrik,dan rangsangan mekanik.Bagian sel yang
berfungsi sebagai reseptor yaitu glikoprotein.
Organisasi molekuler
membran mengakibatkan permeabilitas selektif
Suatu lalulintas yang tunak dari molekul dan ion kecil bergerak melintasi membran plasma dalam dua arah. Perhatikan pertukaran kimiawi antara sel otot dengan fluida ekstraseluler yang membasahinya. Gula, asam amino, dan nutrien lain memasuki sel, dan produk limbah metabolisme meninggalkan sel. Sel menyerap oksigen untuk respirasi seluler dan mengeluarkan karbondioksida. Sel itu juga mengatur konsentrasi ion anorganiknya, seperti Na+,K+,Ca2+,dan Cl-, dengan cara membolak-balik arahnya dari satu arah ke arah lainnya melintasi membran plasma. Walaupun lalu lintas melalui membran ini padat, membran sel itu permeabel secara selektif, dan substansi-substansi tidak dapat melintasi rintangan tersebut secara sembarangan. Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan menolak yang lainnya. Di samping itu, substansi-substansi gerak melintasi membran pada laju yang berbeda-beda.
Suatu lalulintas yang tunak dari molekul dan ion kecil bergerak melintasi membran plasma dalam dua arah. Perhatikan pertukaran kimiawi antara sel otot dengan fluida ekstraseluler yang membasahinya. Gula, asam amino, dan nutrien lain memasuki sel, dan produk limbah metabolisme meninggalkan sel. Sel menyerap oksigen untuk respirasi seluler dan mengeluarkan karbondioksida. Sel itu juga mengatur konsentrasi ion anorganiknya, seperti Na+,K+,Ca2+,dan Cl-, dengan cara membolak-balik arahnya dari satu arah ke arah lainnya melintasi membran plasma. Walaupun lalu lintas melalui membran ini padat, membran sel itu permeabel secara selektif, dan substansi-substansi tidak dapat melintasi rintangan tersebut secara sembarangan. Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan menolak yang lainnya. Di samping itu, substansi-substansi gerak melintasi membran pada laju yang berbeda-beda.
C.Permeabilitas bilayer lipid
Inti
hidrofobik membran menghalngi transport ion dan molekul polar,yang bersifat
hidrofilik. Molekul hidrofobik, seperti hidrokarbon, karbondioksida, dan
oksigen, dapat larut dalam membran dan melintasinya dengan mudah. Molekul
sangat kecil yang polar tetapi tidak bermuatan juga dapat lewat melalui membran
dengan cepat. Contoh-contohnya ialah air dan etanol, yang cukup kecil untuk
dapat lewat di antara lipid-lipid membran. Bilayer lipid tidak sangat permeabel
terhadap molekul polar tak bermuatan yang lebih besar, seperti glukosa dan gula
lain. Bilayer ini juga relatif tidak permeabel terhadap semua ion, sekalipun
ion kecil seperti H+ dan Na+. Atom atau molekul bermuatan dan lapisan airnya
sulit menembus lapisan hidrofobik membran. Akan tetapi, bilayer lipid hanyalah
salah satu bagian cerita tentang permeabilitas selektif membran. Protein yang
ada di dalam membran memainkan peran penting dalam pengaturan transpor.
D.Protein Transpor
Membran sel
bersifat permeabel terhadap ion dan molekul polar spesifik. Subtansi hidrofilik
menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan lewat melalui protein transpor
yang membentangi membran. Sejumlah protein transpor berfungsi karena memiliki
saluran hidrofilik yang digunakan oleh molekul tertentu sebagai saluran untuk melewati
membran. Protein transpor lain mengikat senyawa yang dibawanya dan secara fisik
menggerakkannya melintasi membran. Dalam kedua kasus tersebut, setiap protein
transpor itu bersifat spesifik untuk substansi yang ditranslokasikannya,
berarti hanya substansi atau kelas yang berkaitan erat dengan substansi itu
saja yang dapat melintasi membran. Misalnya, glukosa yang diangkut dalam darah
ke hati manusia memasuki sel hati secara cepat melalui protein transpor
spesifik dalam membran plasma. Protein itu begitu selektifnya sehinnga protein
itu bahkan menolak fruktosa, isomer struktural glukosa.
Dengan
demikian permeabilitas selektif membran bergantung pada rintangan pembeda pada
bilayer lipid maupun protein transpor spesifik yang ada di dalam membran.
Pergerakan substansi keluar –masuk sel terdiri daripada 2 jenis:
1. transpor pasif
2. transpor aktif
Transpor pasif
Transpor
pasif ialah bentuk pergerakan molekul yang tidak memerlukan tenaga apabila
melintasi membran sel dan laju pergerakan bergantung pada besar konsentrasi
substansi dibandingkan dengan membran tersebut.
Transpor
pasif merupakan difusi melintasi suatu membran.Molekul memiliki energi kinetik
intrinsik yang disebut gerak termal (kalor). Suatu akibat gerak termal ialah
difusi, kecenderungan molekul setiap zat untuk menyebar ke seluruh ruangan yang
ada. Setiap molekul bergerak secara acak, namun difusi populasi molekul mungkin
mempunyai arah. Misalnya, bayangkanlah suatu membran yang memisahkan air murni
dari larutan zat pewarna dalam air. Anggaplah bahwa membran ini permeabel
terhadap molekul pewarna tersebut. Setiap molekul pewarna akan mengembara
secara acak, tetapi akan terdapat gerak netto(selisih) molekul pewarna
melintasi membran ke sisi yang semula adalah air murni. Penyebaran zat pewarna
melintasi membran akan berlanjut hingga kedua larutan memiliki konsentrasi
pewarna yang sama.
Banyak
lalulintas melintasi membran terjadi dengan cara difusi. Apabila suatu
substansi lebih tinggi konsentrasinya pada satu sisi membran daripada sisi
lain, substansi tersebut cenderung berdifusi melintasi membran menuruni gradien
konsentrasinya. Satu contoh penting ialah penyerapan oksigen oleh sel yang
melakukan respirasi seluler. Oksigen terlarut berdifusi ke dalam sel melintasi
membran plasmanya. Selama respirasi seluler mengonsumsi O2 yang masuk, difusi
ke dalam sel akan berlanjut, karena gradien konsentrasi akan mendukung
pergerakan molekul ke arah tersebut.
Difusi suatu
substansi melintasi membran biologis disebut transpor pasif, karena sel tidak
harus mengeluarkan energi untuk membuat hal itu terjadi. Gradien konsentrasi
itu sendiri merupakan energi potensial dan mengarahkan difusi.akan tetapi,
harus diingat bahwa membran itu permeabel selektif sehingga mempengaruhi laju
difusi berbagai molekul. Suatu molekul yang berdifusi bebas melintasi sebagian
besar membran ialah air, suatu kenyataan yang memiliki akibat penting bagi sel (Ristiono.1990).
Osmosis merupakan transpor pasif
Bertahan
hidupnya sel tergantung pada keseimbangan penyerapan dan pelepasan air.Dalam membandingkan
dua larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda, larutan dengan
konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi disebut sebagai hipertonik. Larutan
dengan konsentrasi zal terlarut yang lebih rendah disebut sebagai hipertonik.
Larutan-larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama disebut sebagai
isotonik.Difusi zat pelarut melintasi membran permeabel selektif merupakan
suatu kasus khusus transpor pasif yang disebut osmosis. Arah osmosis ditentukan
hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total.
Transpor aktif
Transpor
aktif merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan suatu sel untuk
mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi
lingkungannya. Oleh karena itu, ia memerlukan tenaga (yang terdiri daripada
Adenosine Trifosfat atau ‘ATP’) untuk menggerakkan bahan-bahan melalui membran
plasma. Umumnya, bahan-bahan ini terdiri daripada molekul-molekul berukuran
besar seperti protein-protein tertentu dan mikroorganisme. Bahan-bahan ini
bergerak melintasi membran sel melalui salah satu dari 2 bentuk utama transpor
aktif,yaitu endositosis, atau eksositosis.
Transpor
aktif merupakan pemompaan zat terlarut melawan gradiennya
Disamping membantu protein transpor, difusi yang dipermudah masih dianggap transpor pasif karena zat terlarutnya berpindah menuruni gradien konsentrasinya. Difusi yang dipermudah mempercepat transpor zat terlarut dengan memberikan lintasan melalui membrane yang efisien, tetapi tidak mengubah arah transpornya. Akan tetapi, sebagian protein transpor dapat memindahkan zat terlarut melawan gradien konsentrasinya, melintasi membran plasma dari satu sisi yang konsentrasi zat terlarutnya kurang ke sisi yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi. Transpor ini bersifat “naik bukit” dan sehingga membutuhkan kerja. Untuk memompa molekul melintasi membran melawan gradiennya, sel yang bersangkutan haruslah mengorbankan energi metabolismenya. Oleh karena itu lalulintas membran seperti ini disebut transpor aktif (Ristiono.1990).
Disamping membantu protein transpor, difusi yang dipermudah masih dianggap transpor pasif karena zat terlarutnya berpindah menuruni gradien konsentrasinya. Difusi yang dipermudah mempercepat transpor zat terlarut dengan memberikan lintasan melalui membrane yang efisien, tetapi tidak mengubah arah transpornya. Akan tetapi, sebagian protein transpor dapat memindahkan zat terlarut melawan gradien konsentrasinya, melintasi membran plasma dari satu sisi yang konsentrasi zat terlarutnya kurang ke sisi yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi. Transpor ini bersifat “naik bukit” dan sehingga membutuhkan kerja. Untuk memompa molekul melintasi membran melawan gradiennya, sel yang bersangkutan haruslah mengorbankan energi metabolismenya. Oleh karena itu lalulintas membran seperti ini disebut transpor aktif (Ristiono.1990).
Transpor
aktif merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan suatu sel untuk
mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi
lingkungannya.Kerja transpor aktif dilakukan oleh protein spesifik yang
tertanam dalam membran. Seperti pada jenis kerja seluler lainnya, ATP
menyediakan energi untuk sebagian besar transpor aktif. Salah satu cara bagi
ATP untuk dapat menggerakkan transpor aktif ialah dengan cara mentransfer gula
fosfat terminalnya langsung ke protein transpor. Hal ini dapat menginduksi protein
untuk mengubah konformasinya dalm suatu cara yang bisa mentranslokasikan suatu
zat terlarut yang terikat pada protein ini melintasi membrannya. Satu system
transpor yang bekerja seperti ini ialah pompa natrium – kalium, yang
mempertukarkan natrium dan kalium melintasi membran plasma sel hewan.
Membran sebagai mosaik struktur dan fungsi
Membran
merupakan kolase banyak protein berbeda-beda yang tertanam dalam matriks fluida
bilayer lipid. Bilayer lipid ini merupakan penyusun utama membran tersebut,
tetapi protein menentukan sebagian besar fungsi spesifik membran. Membran
plasma dan membran berbagai macam organel masing-masing memiliki koleksi
protein yang unik. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 50 jenis protein
dalam membran plasma sel darah merah.
Terdapat dua
lapisan utama protein membran, yaitu protein integral dan protein poriferal.
Protein integral umumnya merupakan protein transmembran, dengan daerah
hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang interior hidrofobik membran
tersebut. Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih
rentangan asam amino non polar yang biasanya bergulung menjadi heliks α. Ujung
hidrofilik molekul ini dipaparkan ke larutan aqueous pada kedua sisi membran.
Protein poriferal sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid; protein ini
merupakan anggota yang terikat secara longgar pada permukaan membran, sering
juga pada bagian protein integral yang dibiarkan terpapar (Anonim,C.2010).
Pada sisi
sitoplasmik membran plasma, sejumlah protein membran diikat di tempatnya
melalui pelekatan pada sitoskeleton. Pada sisi bagian luarnya (eksterior),
protein membran tertentu diikat pada serabut-serabut matriks akstaseluler.
Pelekatan-pelekatan ini berkombinasi untuk memberi sel hewan kerangka luar yang
lebih kuat daripada yang diberikan oleh membran plasma itu sendiri (Ardiyanto,Taufik.2011).
Membran
memiliki muka sisi dalam dan sisi luar yang sangat berbeda. Kedua lapisan lipid
mungkin bebrbeda komposisi lipid spesifiknya., dan setiap protein memiliki
orientasi terarah dalam membrannya. Membran plasma juga memiliki karbohidrat,
yang dibatasi pada permukaan luar saja. Distribusi protein, lipid, dan
karbohidrat yang taksimetris ini ditentukan sewaktu membrannya sedang dibuat
oleh reikulum endoplasmik. Molekul yang berawal pada muka sisi dalam RE
berakhir pada muka sisi luar membran plasma (Debyashari ,Dhiyas.2012).
Fungsi protein membrane :
Transpor
a)protein yang membentang (melintang) membrane mungkin memberikan suatu saluran hidrofilik melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu
b)beberapa protein transport menghidrolisis ATP sebagai sumber energi untuk memompa bahan melintasi membrane tersebut secara aktif (Rachman,Fauzi.2012).
a)protein yang membentang (melintang) membrane mungkin memberikan suatu saluran hidrofilik melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu
b)beberapa protein transport menghidrolisis ATP sebagai sumber energi untuk memompa bahan melintasi membrane tersebut secara aktif (Rachman,Fauzi.2012).
1.Aktivitas enzimatik
Protein yang
berada dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi aktifnya yang dipaparkan
ke zat-zat pada alrutan sebelahnya. Dalam beberapa kasus, sejumlah enzim dalam
membrane disusun sebagai suatu tim atau satuan yang melaksanakan
langkah-langkah berurutan suatu jalur metabolisme.
2. Transduksi sinyal
Protein
membrane mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk spesifik yang sesuai
dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone. Mesenjer eksternal
(sinyal) mungkin menyebabkan perubahan konformasi protein yang merelai pesan ke
bagian dalam sel.
3.Penggabungan interseluler
Protein
membrane dari sel-sel yang bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama dalam
berbagai bentuk junction.
4.Pengenalan sel-sel
Beberapa
glikoprotein (protein dengan rantai gula pendek) berfungsi sebagai label
identifikasi yang secara khusus dikenali oleh sel lain.
5.Pelekatan ke sitoskeleton dan matriks ekstraseluler (ECM)
Mikrofilamen
atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein membrane, suatu fungsi
yang membantu mempertahankan bentuk sel dan menetapkan lokasi protein membrane
tertentu. Protein yang mendekat ke ECM dapat mengkoordinasikan perubahan
ektraseluler dan intraseluler.
E. Sifat Membran Plasma
Sifat utama membran sel adalah sangat
dinamis.Sifat membran yang dinamis ini sangat tergantung pada struktur dari
membran plasma itu.Sebagai contoh sifat membran yang tergantung pada
strukturnya adalah adanya dua lapisan lemak yang menyusun membran (lipid
bilayer).Membran lemak dapat terbentuk secara spontan dari campuran lipid dalam
lingkungan air bila konsentrasi lipid melampaui nilai kritis tertentu.
Bila jumlah lipid kurang dari konsentrasi kritis
tersebut maka lipid larut dalam air.Karena senyawa lipid ini merupakan
molekul-molekul amphipatik, maka bila dalam konsentrasi cukup tinggi
molekul-nolekul lipid tersebut secara spontan membentuk agregat berupa
lapisan-lapisan lemak dua lapis. Lapisan panjang lipid ini secara spontan dapat
putus atau bergabung kembali satu sama lain, sehingga di dalam air sering
terbentuk balon-balon vesikula.
Mengingat sebagian besar komponen sel adalah air,
maka prinsip inipun rupanya juga berlaku di dalam sel dengan sistem
kompartementasinya.Adanya sistem membran lemak di dalam sel memungkinkan sel
untuk membelah diri tanpa kehilangan isi sel. Selain dari itu, juga memungkinkan
terjadinya proses endositosis dan eksositosis, bahkan mengingat akan sifat
fluiditas asam lemak penyusun membran sel, memungkinkan adanya gerak pindah
tempat, meskipun sel tersebut sesungguhnya tidak mempunyai alat gerak.
Eksositosis dan endositosis
mentranspor molekul besar
Air dan zat
terlarut memasuki dan meninggalkan sel dengan melintasi bilayer lipid membran
plasma, atau dengan dipompakan atau diangkut melintasi membran oleh protein
transpor. Molekul besar seperti protein dan polisakarida, umumnya melintasi
membran dengan mekanisme yang berbeda yang melibatkan vasikula. Sel mensekresi
makromolekul dengan cara menggabungkan vasikula dengan membran plasma, ini
disebut eksositosis.
Kandungan
vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.Pada endositosis, sel memasukkan
makromolekul dan materi yang sangat kecil dengan cara mambentuk vesikula baru
dari membran plasma. Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam
membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam, kantong ini terjepit, membentuk
vesikula yang berisi materi yang telah terdapat di luar selnya.
Terdapat tiga jenis endositosis : fagositosis (pemakanan seluler (cellular eating)), pinositosis (peminuman seluler (cellular drinking)), dan endositosis yang diperantarai reseptor (Dalle,Ambo.2007.
Terdapat tiga jenis endositosis : fagositosis (pemakanan seluler (cellular eating)), pinositosis (peminuman seluler (cellular drinking)), dan endositosis yang diperantarai reseptor (Dalle,Ambo.2007.
BAB III
KESIMPULAN
§
Struktur membrane sel terdiri atas komponen
penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida,
glikolipid,
dan kolesterol.
§
Struktur membran mozaik cair yang disampaikan
Singer dan Nicholson menjelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang
tersusun seperti mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di antara dua
lapis fosfolipid.
§
Membrane sel memiliki beberapa fungsi di
antaranya sebagai berikut.
-
Membentuk suatu batas yang fleksibel (tidak
mudah robek) antara isi sel dan luar sel.
-
Membungkus dan melindungi isi sel.
-
Menyeleksi zat-zat apa saja yang bisa masuk ke
dalam sel dan apa yang harus keluar dari sel. Dengan kata lain, membran sel
dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Sifat membran sel ini dinamakan selektif permeabel.
Daftar Pustaka
Anonim,C.2010. Model Mosaik Cair dan
Bukti yang Mendukungnya. http://biosejati.wordpress.com /2011/09/30/model-mosaik-cairdan-bukti-yang-mendukungnya/. diunduh
29 Agustus 2013
Anonim,D.2013. Membran Sel.
http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel
diunduh 29 Agustus 2013
Ardiyanto,Taufik.2011.Makalah Membran
Sel.
http://taufik-ardiyanto.Blogspot.com/2013/07membranplasma.
html .diunduh 29 Agustus 2013
Dalle,Ambo.2007.Sel.http://abdalle.files.wordpress.com/2007/09/sel.ppt
diunduh 29 Agustus 2013
Debyashari ,Dhiyas.2012.Struktur dan
Fungsi Membran Sel.
http://id.scribd.com/doc/78492003/Struktur-Dan-Fungsi-
Membran-Sel. diunduh29 Agustus 2013
Rachman,Fauzi.2012.Struktur dan Fungsi Membran
Sel.
http://id.scribd.com/doc/90752980/StrukturDanFungsiMembranSe
l-februari09. Diunduh 29 Agustus
2013
Ristiono.1990.Biologi Sel dan Molekuler.Padang:IKIP
Singer ,S. J. and Garth L.
Nicolson. The Fluid Mosaic Model of the Structure of Cell
Membranes. Science, New Series,
Vol. 175, No. 4023 (Feb. 18, 1972), pp.
720-731 JSTOR Journal 2008.
http://www.jstor.org/stable/1733071
Tidak ada komentar:
Posting Komentar