Science in disney

Science in disney
frienship

Selasa, 08 Oktober 2013

Mozaik Membran Sel





BIologi Sel dan Molekuler

STRUKTUR MOZAIK DINDING SEL


OLEH :
SYAHRIANI
8136174029
Kelas Bio DikB 2






PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup merupakan struktur kompleks dari kehidupan. ada yang uni seluler (bersel satu) dan juga ada multiseluler (bersel banyak) pada tumbuhan ataupun hewan. Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar makhluk hidup baik secara stuktural maupun fungsional. Hal ini berarti bahwa secara structural, sel merupakan penyusun makhluk hidup, baik mahkluk bersel satu maupun bersel banyak. Selain itu, setiap sel melakukan aktivitas kehidupan. untuk menjaga kelangsungan aktivitasny, setiap selmempunyai struktur dan fungsi yang jelas. Sebuah sel mempunyai tiga bagian utama yaitu membrane sel (selaput plasma), sitoplasma, dan organel-organel sel. Sementara itu, nucleus atau inti sel merupakan organel terbesar. Sel memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.bentuk sel biasanya sesuai dengan fungsinya. Ukuran sel pada umumnya sangat kecil dan  hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Mempelajari dan mengetahui tentang sel serta struktur bagian-bagian didalamnya dapat mendorong kita agar lebih mencintai diri kita, karena sel merupakan unit fundamental terkecil penyusun tubuh kita. Sel tersusun dari bagian inti yaitu membran plasma, nukleus, dan sitoplasma. Pada kesempatan ini penulis lebih memfokuskan pada stuktur mosaic membrane sel sebagai isi dari makalah .
Untuk lebih mudah memahami struktur membrane sel maka bisa diamati dengan model masaik cair atau model mosaic fluida yaitu sebuah metode yang dikemukakan oleh S.Jonatan Singer dan Garth Nicholson pada tahun 1972. Model mosaic fluida menggambarkan membran plasma sel hewan. Membran plasma yang mengelilingi sel-sel memiliki dua lapisan (bilayer) fosfolipid (lemak dengan fosfor yang terpasang), yang pada suhu tubuh bentuknya  seperti minyak nabati (cairan). Struktur membran plasma mendukung pepatah lama, Minyak dan air tidak akan bercampur.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk merampungkan tugas Biologi Sel dan Molekuler selain itu sebagai bahan pembelajaran untuk saya dan pembacanya kelak dalam menambah informasi dan memperkaya wawasan kita mengenai struktur mosaik membrane sel.

C.Rumusan Masalah
1.      Apa sajakah komponen penyusun menbran sel?
2.      Bagaiman strukur mosaic membrane sel ?

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Membran sel atau biasa disebut juga dengan membran plasma merupakan lapisan paling luar dari sel yang bertugas melindungi sel secara keseluruhan dari interaksi dengan lingkungan luar, menjaga segala aktivitas yang terjadi di dalam sel, dan menyeleksi transportasi makanan dari luar ke dalam sel.
A.    Struktur Membran Sel
Struktur membran sel terdiri dari gabungan senyawa lemak (lipid) dengan senyawa protein yang disebut dengan lipoprotein. Jika diamati senyawa kimia lipoprotein yang merupakan penyusun dari membran sel juga terdiri dari beberapa bagian lagi yaitu protein, lipid, dan protein trilaminer layer. Sedangkan molekul-molekul penyusun struktur membran sel akan membentuk lapisan fosfolipid rangkap atau lapisan ganda fosfolipid yang dikenal dengan istilah fosfolifid bilayer. Lapisan fosfolifid pada struktur membran sel ini mengandung protein-protein membran, yaitu protein integral yang terbenam dan protein periferi yang menempel.
Struktur membran sel sangat unik, fosfolipid misalnya memiliki dua bagian yaitu bagian kepala yang terbentuk dari senyawa fosfat dan bagian ekor yang terbentuk dari senyawa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Fosfat dan asam lemak memiliki sifat yang berbeda jika fosfat bersifat hidrofilik (larut dalam air) maka asam lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) (Anonim,D.2013.)
Menurut teori overton kedua sifat fosfolipid penyusun fosfolipid yang berbeda tersebut menyebabkan struktur membran sel bersifat selektif permeabel atau semi permeabel sehingga membran sel hanya bsia dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja. Oleh sebab itu sesuai dengan tulisan diatas salah satu dari fungsi membran sel adalah menyelenggaran transportasi zat antara sel dan lingkungan luar.
B.Singer & Nicholson (1972)/ Model Mozaik Fluida
Model mosaik fluida yang disusun berdasarkan hukum-hukum termodinamika untuk menjelaskan struktur membran sel. Model mosaic fluida yang dikembangkan pada tahun 1972 oleh Singer dan Nicolson memperkenalkan ide baru tentang penyebaran lipid dan protein pada membran, karena itu mereka merevolusi ilmu pengetahuan (berpikir ilmiah) tentang struktur membran. Model ini memecahkan dasar baru dengan dalil (sasaran) yang meyakinkan bahwa protein terpancang secara langsung pada membran bilayer. Matriks phospholipid terdiri atas dua lapisan, dan didalamnya terdapat dua tipe protein, ialah protein perifer yang dapat bereaksi dan dapat larut pada air (polar), dan protein integral yang sukar berikatan dan sukar larut air (nonpolar)
. Singer dan E.Nicolson (1972) menyampaikan teori tentang membrane sel yang berstruktur  lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein , membran sel mengandung kira-kira 50% lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel itu berupa fosfolipid dan kolesterol. Struktur Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran panjang. Struktur yang disampaikan Singer dan Nicholson ini kemudian dikenal dengan Teori membran mosaik cair.
Dijelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid. Matriks membrane yang terdiri atas dua lapisan lipida dan protein globular itu tidak berkesinambungan dan saling menyesuaikan menurut susunan yang teratur atau tidak teratur. Gugusan polarnya terletak pada permukaan membrane yang kontak dengan cairan intra atau ekstraseluler, sedangkan gugusan nonpolarnya menghadap ke arah dalam. Pori-pori yang tampak pada sumbu utama protein globuler tebalnya ± 85.Model “mosaik cair” konsisten tentang aksistensi dari chanel ion khusus dan reseptor-reseptor di dalam dan di sepanjang membrane-membran permukaan.
Dalam gambar yang disampaikan Nicholson dan Singer protein dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.
  1. Protein Ekstrinsik (Perifer)
  2. Protein Intrinsik (Integral )
Protein ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membrane. Protein Intrinsik (Integral) Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik bergabung dengan membran dalam.Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang bersifat hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein.Adapun karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang bersifat hirofilik disebut dengan glikopolid.Sifat dari membran sel ini adalah semi permiabel artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya melalui struktur protein yang hidrofilik dan Selektif permeable yang hanya bisa dilalui zat tertentu saja yang terlarutkan dalam fosfolipid yang hidrofobik.

   B.   Fungsi Membran Sel
Membran plasma mempunyai fungsi, sifat, struktur, dan sistem transport yang sangat penting bagi proses hidup suatu sel.Fungsi membran plasma yaitu untuk
  1. membungkus sel, membatasi perluasan sel, sebagai filter yang sangat selektif
  2. merupakan alat untuk transport aktif, mengontrol masuknya nutrien dan keluarnya hasil metabolisme
  3. menjaga perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
  4. serta sebagai sensor untuk sinyal-sinyal yang terdapat di luar sel.
Membran plasma sangat penting unuk menjaga kehidupan sel. Fungsi membran sel anatara lain melindungi isi sel, yaitu membrane sel befungsi mempertahankan isi sel; mengatur lalulintas molekul-molekul, membran plasma bersifat selektif permeabel artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membrane dan ada pula yang tidak. Molekul-molekul tersebut berguna untuk mempertahankan kehidupan sel; sebagai reseptor rangsangan dari luar sel, rangsangan itu berupa zat-zat kimia seperti hormon,racun,rangsangan listrik,dan rangsangan mekanik.Bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor yaitu glikoprotein.
Organisasi molekuler membran mengakibatkan permeabilitas selektif
Suatu lalulintas yang tunak dari molekul dan ion kecil bergerak melintasi membran plasma dalam dua arah. Perhatikan pertukaran kimiawi antara sel otot dengan fluida ekstraseluler yang membasahinya. Gula, asam amino, dan nutrien lain memasuki sel, dan produk limbah metabolisme meninggalkan sel. Sel menyerap oksigen untuk respirasi seluler dan mengeluarkan karbondioksida. Sel itu juga mengatur konsentrasi ion anorganiknya, seperti Na+,K+,Ca2+,dan Cl-, dengan cara membolak-balik arahnya dari satu arah ke arah lainnya melintasi membran plasma. Walaupun lalu lintas melalui membran ini padat, membran sel itu permeabel secara selektif, dan substansi-substansi tidak dapat melintasi rintangan tersebut secara sembarangan. Sel tersebut dapat mengambil berbagai macam molekul dan ion kecil dan menolak yang lainnya. Di samping itu, substansi-substansi gerak melintasi membran pada laju yang berbeda-beda.
C.Permeabilitas bilayer lipid
Inti hidrofobik membran menghalngi transport ion dan molekul polar,yang bersifat hidrofilik. Molekul hidrofobik, seperti hidrokarbon, karbondioksida, dan oksigen, dapat larut dalam membran dan melintasinya dengan mudah. Molekul sangat kecil yang polar tetapi tidak bermuatan juga dapat lewat melalui membran dengan cepat. Contoh-contohnya ialah air dan etanol, yang cukup kecil untuk dapat lewat di antara lipid-lipid membran. Bilayer lipid tidak sangat permeabel terhadap molekul polar tak bermuatan yang lebih besar, seperti glukosa dan gula lain. Bilayer ini juga relatif tidak permeabel terhadap semua ion, sekalipun ion kecil seperti H+ dan Na+. Atom atau molekul bermuatan dan lapisan airnya sulit menembus lapisan hidrofobik membran. Akan tetapi, bilayer lipid hanyalah salah satu bagian cerita tentang permeabilitas selektif membran. Protein yang ada di dalam membran memainkan peran penting dalam pengaturan transpor.
D.Protein Transpor
Membran sel bersifat permeabel terhadap ion dan molekul polar spesifik. Subtansi hidrofilik menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan lewat melalui protein transpor yang membentangi membran. Sejumlah protein transpor berfungsi karena memiliki saluran hidrofilik yang digunakan oleh molekul tertentu sebagai saluran untuk melewati membran. Protein transpor lain mengikat senyawa yang dibawanya dan secara fisik menggerakkannya melintasi membran. Dalam kedua kasus tersebut, setiap protein transpor itu bersifat spesifik untuk substansi yang ditranslokasikannya, berarti hanya substansi atau kelas yang berkaitan erat dengan substansi itu saja yang dapat melintasi membran. Misalnya, glukosa yang diangkut dalam darah ke hati manusia memasuki sel hati secara cepat melalui protein transpor spesifik dalam membran plasma. Protein itu begitu selektifnya sehinnga protein itu bahkan menolak fruktosa, isomer struktural glukosa.
Dengan demikian permeabilitas selektif membran bergantung pada rintangan pembeda pada bilayer lipid maupun protein transpor spesifik yang ada di dalam membran.

Pergerakan substansi keluar –masuk sel terdiri daripada 2 jenis:
1. transpor pasif
2. transpor aktif

Transpor pasif
Transpor pasif ialah bentuk pergerakan molekul yang tidak memerlukan tenaga apabila melintasi membran sel dan laju pergerakan bergantung pada besar konsentrasi substansi dibandingkan dengan membran tersebut.
Transpor pasif merupakan difusi melintasi suatu membran.Molekul memiliki energi kinetik intrinsik yang disebut gerak termal (kalor). Suatu akibat gerak termal ialah difusi, kecenderungan molekul setiap zat untuk menyebar ke seluruh ruangan yang ada. Setiap molekul bergerak secara acak, namun difusi populasi molekul mungkin mempunyai arah. Misalnya, bayangkanlah suatu membran yang memisahkan air murni dari larutan zat pewarna dalam air. Anggaplah bahwa membran ini permeabel terhadap molekul pewarna tersebut. Setiap molekul pewarna akan mengembara secara acak, tetapi akan terdapat gerak netto(selisih) molekul pewarna melintasi membran ke sisi yang semula adalah air murni. Penyebaran zat pewarna melintasi membran akan berlanjut hingga kedua larutan memiliki konsentrasi pewarna yang sama.
Banyak lalulintas melintasi membran terjadi dengan cara difusi. Apabila suatu substansi lebih tinggi konsentrasinya pada satu sisi membran daripada sisi lain, substansi tersebut cenderung berdifusi melintasi membran menuruni gradien konsentrasinya. Satu contoh penting ialah penyerapan oksigen oleh sel yang melakukan respirasi seluler. Oksigen terlarut berdifusi ke dalam sel melintasi membran plasmanya. Selama respirasi seluler mengonsumsi O2 yang masuk, difusi ke dalam sel akan berlanjut, karena gradien konsentrasi akan mendukung pergerakan molekul ke arah tersebut.
Difusi suatu substansi melintasi membran biologis disebut transpor pasif, karena sel tidak harus mengeluarkan energi untuk membuat hal itu terjadi. Gradien konsentrasi itu sendiri merupakan energi potensial dan mengarahkan difusi.akan tetapi, harus diingat bahwa membran itu permeabel selektif sehingga mempengaruhi laju difusi berbagai molekul. Suatu molekul yang berdifusi bebas melintasi sebagian besar membran ialah air, suatu kenyataan yang memiliki akibat penting bagi sel (Ristiono.1990).

Osmosis merupakan transpor pasif
Bertahan hidupnya sel tergantung pada keseimbangan penyerapan dan pelepasan air.Dalam membandingkan dua larutan yang konsentrasi zat terlarutnya berbeda, larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi disebut sebagai hipertonik. Larutan dengan konsentrasi zal terlarut yang lebih rendah disebut sebagai hipertonik. Larutan-larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama disebut sebagai isotonik.Difusi zat pelarut melintasi membran permeabel selektif merupakan suatu kasus khusus transpor pasif yang disebut osmosis. Arah osmosis ditentukan hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total.
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan suatu sel untuk mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi lingkungannya. Oleh karena itu, ia memerlukan tenaga (yang terdiri daripada Adenosine Trifosfat atau ‘ATP’) untuk menggerakkan bahan-bahan melalui membran plasma. Umumnya, bahan-bahan ini terdiri daripada molekul-molekul berukuran besar seperti protein-protein tertentu dan mikroorganisme. Bahan-bahan ini bergerak melintasi membran sel melalui salah satu dari 2 bentuk utama transpor aktif,yaitu endositosis, atau eksositosis.
Transpor aktif merupakan pemompaan zat terlarut melawan gradiennya
Disamping membantu protein transpor, difusi yang dipermudah masih dianggap transpor pasif karena zat terlarutnya berpindah menuruni gradien konsentrasinya. Difusi yang dipermudah mempercepat transpor zat terlarut dengan memberikan lintasan melalui membrane yang efisien, tetapi tidak mengubah arah transpornya. Akan tetapi, sebagian protein transpor dapat memindahkan zat terlarut melawan gradien konsentrasinya, melintasi membran plasma dari satu sisi yang konsentrasi zat terlarutnya kurang ke sisi yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi. Transpor ini bersifat “naik bukit” dan sehingga membutuhkan kerja. Untuk memompa molekul melintasi membran melawan gradiennya, sel yang bersangkutan haruslah mengorbankan energi metabolismenya. Oleh karena itu lalulintas membran seperti ini disebut transpor aktif (Ristiono.1990).
Transpor aktif merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan suatu sel untuk mempertahankan konsentrasi internal molekul kecil yang berbeda dari konsentrasi lingkungannya.Kerja transpor aktif dilakukan oleh protein spesifik yang tertanam dalam membran. Seperti pada jenis kerja seluler lainnya, ATP menyediakan energi untuk sebagian besar transpor aktif. Salah satu cara bagi ATP untuk dapat menggerakkan transpor aktif ialah dengan cara mentransfer gula fosfat terminalnya langsung ke protein transpor. Hal ini dapat menginduksi protein untuk mengubah konformasinya dalm suatu cara yang bisa mentranslokasikan suatu zat terlarut yang terikat pada protein ini melintasi membrannya. Satu system transpor yang bekerja seperti ini ialah pompa natrium – kalium, yang mempertukarkan natrium dan kalium melintasi membran plasma sel hewan.
Membran sebagai mosaik struktur dan fungsi
Membran merupakan kolase banyak protein berbeda-beda yang tertanam dalam matriks fluida bilayer lipid. Bilayer lipid ini merupakan penyusun utama membran tersebut, tetapi protein menentukan sebagian besar fungsi spesifik membran. Membran plasma dan membran berbagai macam organel masing-masing memiliki koleksi protein yang unik. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 50 jenis protein dalam membran plasma sel darah merah.
Terdapat dua lapisan utama protein membran, yaitu protein integral dan protein poriferal. Protein integral umumnya merupakan protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang interior hidrofobik membran tersebut. Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan asam amino non polar yang biasanya bergulung menjadi heliks α. Ujung hidrofilik molekul ini dipaparkan ke larutan aqueous pada kedua sisi membran. Protein poriferal sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid; protein ini merupakan anggota yang terikat secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein integral yang dibiarkan terpapar (Anonim,C.2010).
Pada sisi sitoplasmik membran plasma, sejumlah protein membran diikat di tempatnya melalui pelekatan pada sitoskeleton. Pada sisi bagian luarnya (eksterior), protein membran tertentu diikat pada serabut-serabut matriks akstaseluler. Pelekatan-pelekatan ini berkombinasi untuk memberi sel hewan kerangka luar yang lebih kuat daripada yang diberikan oleh membran plasma itu sendiri (Ardiyanto,Taufik.2011).
Membran memiliki muka sisi dalam dan sisi luar yang sangat berbeda. Kedua lapisan lipid mungkin bebrbeda komposisi lipid spesifiknya., dan setiap protein memiliki orientasi terarah dalam membrannya. Membran plasma juga memiliki karbohidrat, yang dibatasi pada permukaan luar saja. Distribusi protein, lipid, dan karbohidrat yang taksimetris ini ditentukan sewaktu membrannya sedang dibuat oleh reikulum endoplasmik. Molekul yang berawal pada muka sisi dalam RE berakhir pada muka sisi luar membran plasma (Debyashari ,Dhiyas.2012).
Fungsi protein membrane :
Transpor
a)protein yang membentang (melintang) membrane mungkin memberikan suatu saluran hidrofilik melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu
b)beberapa protein transport menghidrolisis ATP sebagai sumber energi untuk memompa bahan melintasi membrane tersebut secara aktif (Rachman,Fauzi.2012).
1.Aktivitas enzimatik
Protein yang berada dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi aktifnya yang dipaparkan ke zat-zat pada alrutan sebelahnya. Dalam beberapa kasus, sejumlah enzim dalam membrane disusun sebagai suatu tim atau satuan yang melaksanakan langkah-langkah berurutan suatu jalur metabolisme.
2. Transduksi sinyal
Protein membrane mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk spesifik yang sesuai dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone. Mesenjer eksternal (sinyal) mungkin menyebabkan perubahan konformasi protein yang merelai pesan ke bagian dalam sel.
3.Penggabungan interseluler
Protein membrane dari sel-sel yang bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama dalam berbagai bentuk junction.
4.Pengenalan sel-sel
Beberapa glikoprotein (protein dengan rantai gula pendek) berfungsi sebagai label identifikasi yang secara khusus dikenali oleh sel lain.
5.Pelekatan ke sitoskeleton dan matriks ekstraseluler (ECM)
Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein membrane, suatu fungsi yang membantu mempertahankan bentuk sel dan menetapkan lokasi protein membrane tertentu. Protein yang mendekat ke ECM dapat mengkoordinasikan perubahan ektraseluler dan intraseluler.
E. Sifat Membran Plasma
Sifat utama membran sel adalah sangat dinamis.Sifat membran yang dinamis ini sangat tergantung pada struktur dari membran plasma itu.Sebagai contoh sifat membran yang tergantung pada strukturnya adalah adanya dua lapisan lemak yang menyusun membran (lipid bilayer).Membran lemak dapat terbentuk secara spontan dari campuran lipid dalam lingkungan air bila konsentrasi lipid melampaui nilai kritis tertentu.
Bila jumlah lipid kurang dari konsentrasi kritis tersebut maka lipid larut dalam air.Karena senyawa lipid ini merupakan molekul-molekul amphipatik, maka bila dalam konsentrasi cukup tinggi molekul-nolekul lipid tersebut secara spontan membentuk agregat berupa lapisan-lapisan lemak dua lapis. Lapisan panjang lipid ini secara spontan dapat putus atau bergabung kembali satu sama lain, sehingga di dalam air sering terbentuk balon-balon vesikula.
Mengingat sebagian besar komponen sel adalah air, maka prinsip inipun rupanya juga berlaku di dalam sel dengan sistem kompartementasinya.Adanya sistem membran lemak di dalam sel memungkinkan sel untuk membelah diri tanpa kehilangan isi sel. Selain dari itu, juga memungkinkan terjadinya proses endositosis dan eksositosis, bahkan mengingat akan sifat fluiditas asam lemak penyusun membran sel, memungkinkan adanya gerak pindah tempat, meskipun sel tersebut sesungguhnya tidak mempunyai alat gerak.
Eksositosis dan endositosis mentranspor molekul besar
Air dan zat terlarut memasuki dan meninggalkan sel dengan melintasi bilayer lipid membran plasma, atau dengan dipompakan atau diangkut melintasi membran oleh protein transpor. Molekul besar seperti protein dan polisakarida, umumnya melintasi membran dengan mekanisme yang berbeda yang melibatkan vasikula. Sel mensekresi makromolekul dengan cara menggabungkan vasikula dengan membran plasma, ini disebut eksositosis.
Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.Pada endositosis, sel memasukkan makromolekul dan materi yang sangat kecil dengan cara mambentuk vesikula baru dari membran plasma. Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam, kantong ini terjepit, membentuk vesikula yang berisi materi yang telah terdapat di luar selnya.
Terdapat tiga jenis endositosis : fagositosis (pemakanan seluler (cellular eating)), pinositosis (peminuman seluler (cellular drinking)), dan endositosis yang diperantarai reseptor (Dalle,Ambo.2007.


BAB III
KESIMPULAN
§  Struktur membrane sel terdiri atas komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
§  Struktur membran mozaik cair yang disampaikan Singer dan Nicholson menjelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid.
§  Membrane sel memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut.
-          Membentuk suatu batas yang fleksibel (tidak mudah robek) antara isi sel dan luar sel.
-          Membungkus dan melindungi isi sel.
-          Menyeleksi zat-zat apa saja yang bisa masuk ke dalam sel dan apa yang harus keluar dari sel. Dengan kata lain, membran sel dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Sifat membran sel ini dinamakan selektif permeabel.
 
Daftar Pustaka 
Anonim,C.2010. Model Mosaik Cair dan Bukti yang Mendukungnya. http://biosejati.wordpress.com       /2011/09/30/model-mosaik-cairdan-bukti-yang-mendukungnya/. diunduh 29 Agustus 2013
Anonim,D.2013. Membran Sel. http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel
diunduh 29 Agustus 2013
Ardiyanto,Taufik.2011.Makalah Membran Sel.
http://taufik-ardiyanto.Blogspot.com/2013/07membranplasma.
html .diunduh 29 Agustus 2013
Dalle,Ambo.2007.Sel.http://abdalle.files.wordpress.com/2007/09/sel.ppt
diunduh 29 Agustus 2013
Debyashari ,Dhiyas.2012.Struktur dan Fungsi Membran Sel.
http://id.scribd.com/doc/78492003/Struktur-Dan-Fungsi-
Membran-Sel. diunduh29 Agustus 2013
 Rachman,Fauzi.2012.Struktur dan Fungsi Membran Sel.
http://id.scribd.com/doc/90752980/StrukturDanFungsiMembranSe
l-februari09. Diunduh 29 Agustus 2013
Ristiono.1990.Biologi Sel dan Molekuler.Padang:IKIP

Singer ,S. J. and Garth L. Nicolson. The Fluid Mosaic Model of the Structure of Cell
Membranes. Science, New Series, Vol. 175, No. 4023 (Feb. 18, 1972), pp.
720-731 JSTOR Journal 2008. http://www.jstor.org/stable/1733071

Tidak ada komentar:

Posting Komentar