Science in disney

Science in disney
frienship

Selasa, 08 Oktober 2013

Perlakuan Pematahan Dormansi




Fisiologi

Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi terhadap Kemampuan Perkecambahan Benih Sawo
( Manikara zapota )
Disusun oleh :
Syahriani
Dik : B 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dormansi adalah keadaan biji yang tidak berkecambah atau dengan kata lain tunas yang yang tidak dapat tumbuh (terhambatnya pertumbuhan) selama periode tertentu yang disebabkan oleh faktor-faktor intern dalam biji atau tunas tersebut. Suatu biji dikatakan dorman apabila biji tersebut tidak dapat berkecambah, setelah periode tertentu, meski faktor-faktor lingkungan yang dibutuhkan tersedia (Sutopo,1998).
Seperti yang telah kita ketahui, dormansi ditunjukkan oleh suatu rentang
besar organ tanaman dari berbagai morfologi. Masih sangat kepustakaan mengenai hubungan antara ukuran atau bobot benih dengan masa hidup benih yang dilakukan melalui percobaan penyimpanan. Akan tetapi penelitian yang memperlihatkan keunggulan benih berat dan masak terhadap benih ringan dan belum masak melalui uji daya kecambah, vigor dan panennya, telah banyak dilakukan. Meski demikian penelitiannya mendukung pendapat bahwa kelemahan-kelemahan yang terdapat pada benih belum masak juga terdapat pada benih kecil (Justice dan Bass, 1990).
Biji-biji dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan gelap. Biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya. Nampaknya ada dua himpunan tekanan ekologis yang mempengaruhinya. Pertama, biji-bijian dari banyak tanaman-tanaman pengganggu, seperti halnya berbagai macam spesies Chenopodium yang merupakan ciri dari tanah dan mungkin terkubur pada kedalaman tertentu karena pengolahan tanah nampaknya memerlukan kondisi yang baik untuk mengatasinya bila mereka tidak berkecambah sampai mereka dapat kembali muncul ke permukaan (Andani dan Purbayanti, 1991).

1.2 . Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap kemampuan perkecambahan benih Sawo ( Manikara zapota )




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tingkat tinggi merupakan peristiwa yang kompleks. Jika dimulai dari proses perkecambahan, maka proses selanjutnya merupakan sederet perubahan morfologi dan fisiologi yang dinamakan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan vegetatif menyusul perkecambahan yang merupakan proses pembentangan sel-sel penyusun embrio adalah terjadinya diferensiasi sel meristem apikal, membentuk organ vegetatif dan selanjutnya terjadi pertumbuhan reproduktif .
Buah atau biji yang terbentuk biasanya mengalami periode dorman sebelum berkecambah untuk menyelesaikan hidupnya. Pada tumbuhan umur pendek, setelah terbentuk buah atau biji, bagian vegetatif akan mati. Pada tumbuhan tahunan, tidak mati tetapi untuk periode tertentu dapat lama atau sebentar akan mengalami periode dorman, sebelum melanjutkan pertumbuhan vegetatif lagi. Perkecualian sudah tentu ada, misalnya tumbuhan bakau bijinya berkecambah sewaktu masih berada di dalam buah yang melekat pada induknya (Lakitan,1993).
Ada kalanya lingkungan tumbuh tidak sesuai dengan pertumbuhan. Misal di iklim sedang, ada musim dingin yang tidak memungkinkan tumbuhan tumbuh normal. Di tropika sekalipun ada saat tidak baik untuk pertumbuhan, misalnya keadaan kering yang lama. Untuk itu tumbuhan akan memasuki masa dorman, yaitu meristem kuncup tetap mempunyai potensi untuk tumbuh, tetapi tidak melakukan pertumbuhan atau pertumbuhannya sangat lambat. Dormansi dapat di jumpai pada berbagai organ lain misalnya rhizome, umbi, umbi lapis, dan biji (Andani dan Purbayanti,1991).
Penyebab terjadinya dormasi bermacam-macam, ada yang spontan, ada yang
karena keadaan lingkungan, misalnya kekurangan air, temperatur rendah, hari pendek. Jika dianalisis, ternyata ada beberapa hormon yang ikut mempengaruhinya. Pada organ dorman, selain kadar kenaikan absisin juga terjadi perubahan lain, yaitu turunnya kadar air, transpor antar sel terhambat, organell tertentu mereduksi dan metabolisme lambat (Goldsworthy, 1992) .
Dormasi pada buah atau pada biji (misalya buah batu, buah keras, buah padi) umumnya disebabkan oleh adanya kulit keras yang tidak permeabel untuk air atau udara, serta memberikan hambatan mekanik yang menghalangi embrio tumbuh. Untuk mengatasi dormansi ini diperlukan perlakuan terhadap kulit biji atau kulit buah itu, misalnya digosok atau diberi perlakuan kimia .
Selain kulit biji yang keras, dormansi biji dapat juga terjadi oleh akibat belum siapnya embrio atau biji itu memerlukan waktu tenggang antara pemasakan dengan perkecambahan (after ripening). Kebanyakan biji waktu after ripeningnya pendek atau tidak ada (.
Berbagai bentuk dormansi yang berbeda dapat di jumpai dalam biji dengan sifatsifat yang akan diuraikan sebagai berikut :
a. Kulit biji yang tidak tembus
Biji dari familia tertentu termasuk dari golongan leguminoceae, malvaceae, dan solanaceae memiliki testa yang tidak dapat tembus oleh air jika baru dialiri dan karenanya mereka dapat mempertahankan dormansi di tanah oleh tindakan mikroorganisme tanah. Sebagi alternatifnya testa-testa dapat terjadi permeable oleh skarifikasi mekanis atau dengan cara memperpendek periode dengan asam belerang pekat.
b. Belum dewasanya embrio
Pada sejumlah biji, perkecambahan embrio adalah tidak sempurna jika mereka diairi dan perkecambahan tidak akan terjadi hingga perkecambahan embrio lebih lanjut telah terjadi.
c. Perlunya penyimpanan kering setelah biji masak.
Biji-biji dari banyak spesies bersifat dorman pada saat dipanen, tetapi tidak memerlukan pemprosesan yang khusus untuk mengatasi dormansi tersebut. Dan jika mereka disimpan di bawah kondisi penyimpanan kering pada temperature normal maka perlahan-lahan biji akan keluar dari masa dorman selama suatu periode.
d. Biji-biji yang mempunyai persyaratan pendinginan.
e. Banyak biji yang memperlihatkan suatu bentuk dormansi yang diatasi dengan cara pendinginan. Biji dari sejumlah besar tanaman yang berkayu, diantaranya adalah Rosaceae memperlihatkan jenis dormansi ini tetapi sama sekali tidak terbatas pada biji-biji dari tanaman berkay (Goldsworthy, Peter., 1992 ).
Istilah dormansi hanya digunakan untuk menyatakan keadaan biji yang gagal untuk berkecambah sebagai akibat dari keadaan intern biji, bukan karena keadaan
lingkungan yang tidak cocok. Pada biji dikenal beberapa tipe dormansi, yaitu :
- Karena kulit biji yang keras atau tidak permeabel terhadap air dan udara.
- Adanya penghambat kimiawi terhadap perkecambahan di dalam daging buah atau cairan di sekitar biji( Soerodikoesomo 1994 ).

Sawo
Sawo dapat tumbuh hingga lebih dari 30 m (98 kaki) dengan diameter batang rata-rata 1,5 m (4,9 kaki). Ketinggian rata-rata spesimen dibudidayakan bagaimanapun, biasanya antara 9 dan 15 m (30 dan 49 kaki) dengan diameter batang tidak lebih dari 50 cm .Sawo memiliki lateks bergetah disebut chicle. Daun hias adalah media hijau dan mengkilap. Mereka adalah alternatif, berbentuk jorong sampai bulat telur, panjang 7-15 cm, dengan marjin keseluruhan. Bunga-bunga putih yang  mencolok dan lonceng seperti, dengan corolla enam lobed. Sebuah buah mentah memiliki kulit luar tegas dan jika diangkat, melepaskan chicle putih dari batang nya.
Buah sepenuhnya matang memiliki kulit yang kendor dan tidak melepaskan chicle jika diangkat. Buah adalah ellipsoid berry besar, 4-8 cm, berisi 2-5 biji. Di dalam, berkisar dagingnya dari kuning pucat ke warna coklat bersahaja dengan tekstur kasar mirip dengan sebuah pir matang baik. Benih hitam dan menyerupai kacang, dengan hook di salah satu ujung yang dapat menangkap di tenggorokan jika tertelan.
Buah ini memiliki sangat manis, rasa mabuk. Buah mentah sulit untuk menyentuh dan mengandung jumlah tinggi saponin, yang memiliki sifat zat yang mirip dengan tannin, pengeringan mulut.
Pohon-pohon hanya bisa bertahan dalam hangat, lingkungan biasanya tropis, sekarat mudah jika suhu turun di bawah titik beku. Dari perkecambahan, pohon sawo biasanya akan berlangsung dari lima sampai delapan tahun untuk berbuah. Pohon-pohon sawo berbuah dua kali setahun, meskipun berbunga dapat terus setahun (http://en.wikipedia.org/wiki/Manilkara_zapota ) .

BAB III
METODOLOGI

III.1 Alat
Adapun alat yang dipergunakan untuk percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.      Polybag           :5 buah
2.      Amplas            : secukupnya
3.      Pinset              : 1 buah
4.      Gelas aqua       :4 buah
5.      Kikir                :1 buah
III.2 Bahan
Adapun bahan yang dipergunakan untuk percobaan kali ini adalah :
1.      Biji Sawo (Manikara zapota )              : 72  biji
2.      Larutan H2SO4                                  : secukupnya
3.      Larutan KNO3 0.02 %                       : secukupnya
4.      Air panas                                             : secukupnya
5.      Air dingin                                            : secukupnya
6.      Tanah                                                  : secukupnya
7.      Pupuk                                                  : secukupnya
III.3 Cara Kerja
Cara kerja pada percobaan ini adalah :
    a.Menyiapkan bahan yakni Biji Sawo (Manikara zapota )yang terlebih
dahulu dihilangkan salut biji (arelus), dengan menggunakan pasir.
3)      Menyiapkan 72 biji cokelat yang dibagi untuk 4 perlakuan, yang masingmasing
4)      terdiri dari 3 biji.
5)      Menyiapkan 5 polybag, yang kemudian diisi dengan tanah yang terlebih dahulu telah dicampur dengan pupuk .
Selanjutnya dilakukan bermacam perlakuan, yaitu :
§  Perlakuan I biji dikikir bagian atas dan bawah.
§  Perlakuan II biji diamplas pada bagian sisinya.
§  Perlakuan III biji direndam dengan air panas pada suhu 600 C selama 15
§  menit selanjutnya biji direndam dengan air biasa dingin 10 menit.
§  Perlakuan IV biji direndam dengan KNO3 yang sudah diencerkan selama
§  15 menit, selanjutnya dibilas dengan air mengalir dan direndam dengan air
§  biasa selama 10 menit.

6)      Selanjutnya biji yang sudah di beri perlakuan lalu ditanam pada polibag, masing-masing 3 biji tiap polybag dengan kedalaman 2 cm dari permukaan tanah.

Peneltian ini menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap0 dengan jumlah ulangang sebanyak 6 kali.
(9-1) (r-1) > 15
dimana : t = banyaknya kelompok perlakuan
j = jumlah replikasi
Jumlah perlakuan ada 4 buah, maka jumlah ulangan untuk tiap
perlakuan dapat dihitung:
(4 -1) (r-1) > 15
(r-1) > 15/3
r > 6 ( Supranto,2006)


DAFTAR PUSTAKA
Andani, S dan E.D. Purbayanti., 1991. Fisiologi Tanaman Lingkungan. UGM Press, Yogyakarta
http://en.wikipedia.org/wiki/Manilkara_zapota ( diakses 22 Agustus 2013 )
Goldsworthy, Peter., 1992. Fisiologi Tanaman BudidayaTropik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta..

Justice, O.L dan L.N. Bass., 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Rajawali
Press, Jakarta
Lakitan, Benyamin., 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Soerodikoesomo, Wibisono., 1994. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Depdikbud,
Jakarta.

Supranto, J. 2000. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Penerbit PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Sutopo, L., 2004. Teknologi Benih. Penerbit Rajawali, Jakarta

Soerodikoesomo, Wibisono., 1994. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan,
Depdikbud, Jakarta.

2 komentar:

  1. Do you realize there's a 12 word sentence you can tell your crush... that will induce intense feelings of love and instinctual attractiveness to you buried inside his heart?

    Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, idolize and guard you with his entire heart...

    12 Words That Fuel A Man's Desire Impulse

    This instinct is so built-in to a man's genetics that it will make him try better than before to make your relationship the best part of both of your lives.

    As a matter of fact, fueling this dominant instinct is absolutely essential to getting the best ever relationship with your man that the instance you send your man a "Secret Signal"...

    ...You'll immediately find him expose his heart and mind to you in such a way he never expressed before and he'll perceive you as the only woman in the world who has ever truly understood him.

    BalasHapus
  2. Caesars Rewards | Military, Nurses & more | JTHub
    Join the new Caesars Rewards, where 경상북도 출장안마 you can earn points, play games, 용인 출장샵 and earn rewards 충청북도 출장샵 points 공주 출장마사지 for 경상북도 출장마사지 playing at CaesarsCasino.com.

    BalasHapus